Dari Desain ke Realita: Proses Implementasi Karya "BETAWI MOSAIC" di MRT Blok M

Setelah melalui proses seleksi ketat dan penjurian akhir pada 21 April 2025 di Jakarta Design Center (JDC), karya "BETAWI MOSAIC" karya Arkansyah Farras Setiawan dinobatkan sebagai pemenang utama kategori City Project dalam ajang Dulux Design Competition 2025. Karya ini mengusung konsep modernisasi identitas budaya Betawi yang dituangkan dalam desain ruang publik koridor Underground Terminal Blok M, salah satu area strategis di kota Jakarta.
Sebagai bentuk nyata dari kolaborasi antara kreativitas anak muda dan implementasi dunia profesional, karya "BETAWI MOSAIC" akan segera diimplementasikan di area koridor penghubung Terminal Blok M dan stasiun MRT Blok M. Proses pengerjaan proyek ini dimulai pada 22 April 2025 dan ditargetkan rampung pada 23 Mei 2025, dengan dukungan penuh dari Tukang.com sebagai mitra aplikator resmi Dulux Design Competition 2025.
Puncak dari proses ini akan ditandai dengan peresmian karya pada 24 Mei 2025 dalam rangkaian acara "Pencanangan HUT ke-498 Kota Jakarta." Beautifikasi koridor Terminal Blok M ini menjadi titik awal dimulainya perayaan tersebut, menjadikan desain publik sebagai bagian penting dari narasi pembangunan kota. Kegiatan ini rencananya juga akan dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Bapak Pramono Anung beserta Wakil Gubernur Bapak Rano Karno.

Pihak MRT mendukung proses implementasi karya BETAWI MOSAIC

Proses implementasi karya BETAWI MOSAIC di koridor penghubung Terminal Blok M

Detail proses implementasi mural di area koridor Terminal Blok M
"Kami dari pihak MRT berterima kasih atas kerja sama yang berjalan dengan sangat baik. Saya merasa senang sekali kegiatan revitalisasi ini berjalan lancar berkat dukungan dari pihak-pihak yang terlibat, yakni Dulux, Tukang.com, dan Mas Arkan selaku pemenang. Bisa dilihat area revitalisasinya sudah tampak dan hasilnya sangat bagus." – Bapak Farchad Mahfud, Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta
Karya "BETAWI MOSAIC" menonjol berkat pendekatan modern yang mengangkat identitas budaya Betawi, serta kemampuannya menyatu secara kontekstual dengan ruang urban koridor Underground Terminal Blok M—sebuah titik penting dalam sistem transportasi publik Jakarta. Desain ini lahir dari kegelisahan sang desainer, Arkansyah Farras Setiawan, terhadap potensi Blok M yang terus berkembang namun belum sepenuhnya mencerminkan kekayaan budaya Jakarta. Ia melihat kawasan ini sebagai bagian dari "segitiga budaya" yang secara imajiner menghubungkan ruang-ruang kreatif dan publik ibu kota.
Berangkat dari semangat untuk menghadirkan narasi lokal ke ruang fungsional, Arkansyah merancang karya ini sebagai bentuk kolaborasi antara ruang dan budaya. Ia menggali 64 unsur budaya Betawi, lalu mengolahnya menjadi elemen-elemen visual yang hidup dan bermakna.
"Saya ingin Blok M bisa bercerita tentang budaya Jakarta. Dari situ saya kumpulkan 64 budaya Betawi dan mengimplementasikannya menjadi gambar-gambar seperti ini." – Arkansyah Farras Setiawan
Ia pun berharap karya ini bisa menjadi inspirasi bagi terciptanya ruang kota yang berbudaya dan berkembang lebih jauh, bahkan hingga menjadi identitas visual yang dapat diterapkan ke berbagai media, termasuk produk turunan seperti merchandise.
Masyarakat Jakarta dan sekitarnya dapat melihat langsung hasil akhir karya "BETAWI MOSAIC" setelah peresmiannya pada 24 Mei 2025. Jadikan kunjungan ke koridor MRT Blok M bukan hanya sebagai aktivitas harian, tetapi juga pengalaman visual yang kaya akan nilai budaya dan inspirasi desain.